Senin, 06 April 2009

" Antara Bola Dan Matematika "

Sering kali kita mendengar multiple intelegence,apa itu multiple intelegence, ?Multiple intelegence atau kecerdasan majemuk yang secara theory dikembangkan oleh sebutlah beberapa pakar pendidikan Barat.

Tidaklah begitu penting untuk diuraikan dalam tulisan ini, yang ingin penulis ungkapkan adalah bahwa setiap pendidik baik dia adalah orangtua maupun guru ,hendaknya menyadari bahwa setiap anak memiliki kecerdasan atau kelebihan dalam suatu bidang kecerdasan yang berbeda, paradigma dari masyarakat yang menyoroti seorang anak bila mendapat nilai tinggi dalam pelajaran matematika, maka cenderung semua pihak memujinya sebagai anak cerdas.

Padahal berdasarkan theory multiple intelegence, manusia diberikan beberapa type kecerdasan yaitu : kecerdasan dalam hal : linguistik (berbahasa,pidato), kinestetik(menggamabr,design art,)kecerdasan logis matematik,kecerdasa spasial, kecerdasn musical,kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan intrapersonal.Teori ini mengajari kita bahwa senmua anak cerdas, tetapi mereka cerdas dalam cara yang berbeda beda.

Pernah satu hari , penulis yang juga merupakan guru besar di sebuah sekolah islam internasional mendapati seorang siswa lelaki berusia 10 tahun tengah murung di sebuah kantin, duduk diam sambil memainkan sedotan dalam teh botol dihadapannya.Penulis bertanya pada siswa tersebut yang kemudian diketahui namanya Ibrahim,:” Apa yang kamu fikirkan nak..?mengapa kamu tidak bergabung dengan kawan kawanmu bermain bola.? Ibrahim menjawab: “aku tak pandai bermain bola,kata mereka tendangnku seperti tendangan anak perempuan dan lariku nampak ragu ragu.” Jawabnya sambil merengut.

Dihari yang lain, ketika hujan memenuhi kota Jakarta, dengan tergesa gesa aku membuka pintu gerbang sekolah dan di pojok kantin, aku mendapati seorang lagi anak lelaki duduk sambil bertelekan dagunya dan sibuk memainkan pensil dan mencoret coret bukunya dengan sibuk. Perlahan aku menghampirinya, rasa keibuanku timbul dan membuatku tergelitik untuk bertanya dan membelai rambutnya yang bertambah kusut dari menit ke menit, tanyaku : “ mengapa kamu tidak masuk kelas, nak..diluar dingin...” jawabnya: aku tak bisa pelajaran matematika bagian pecahan ini, maka aku tak mampu mengerjakan PR semalam.Tak ada seorangpun yang mengerti diriku”.

Pada hari ketiga , pada jam yang sama yaitu pukul sepuluh pagi dan ditempat yang sama, di kantin yang sama, aku melihat kedua anak lelaki yang kujumpai kemarin dan kemarinnya lagi duduk berdua,sambil tertawa tawa, mereka sibuk mencoret coret sesuatu , dan kali ini aku menahan diri untuk tidak bertanya apa yang sedang mereka kerjakan,dan duduk di dekat mereka dengan diam.Lamat lamat aku mendengar mereka membuat kesepakatan .

“ Aku janji akan mengajarimu matematika asalkan engkau mau mangajariku cara bermain bola.”
“ Ok, aku janji akan mengajarimu cara menendang bola, mendrible bola, dan trik trik lainnya, mudah kok...asalkan kau mampu ajari aku mengubah pecahan menjadi bentuk decimal.”

Subhanalloh, aku melihat wajah wajah ceria penuh percaya diri,dan di dalam hati aku membatin, ALLOH telah menciptakan manusia dengan masing masing memiliki kelebihan dan kekurangannya dan mereka hidup berjamaah untuk saling melengkapi kekurangan masing masing, sehingga tidaklah semua orang harus pandai matematika dan juga tidaklah semua anak harus pandai bermain bola.

Biarlah mereka menemukanintelegence mereka masing masing sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan dalam dirinya.karena setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda. Sejak itu aku memutuskan ,bahwa tidak ada lagi ranking dalam setiap kelas, karena sesungguhnya bila mau jujur,setiap anak memiliki rangking dalam kelompoknya, bila si A memiliki rankingpertama dalam bermain bola, maka si B menjadi rangking pertama dalam matematika, dan si C menduduki rangking pertama dalam lomba berpidato.

Namun tak kupungkiri, ada juga seorang anak yang dia memiliki rangking dalam beberapa bidang, hal inilah yang dinamakan seorang anak yang memiliki multiple intelegence.But...Be Proud with your inner intelegence that ALLOH gifted to you.


" Kalau Ibu Sayang Padaku "


Pada suatu hari di sebuah kota dekat Las Vegas, ada seorang ibu yang sibuk mencari uang untuk membeli roti, ikan tuna, sandwich, coklat, juice jeruk dan berbagai makanan yang sangat lezat rasanya. Ketika uang sudah terkumpul, ibu tua ini kemudian segera bergegas ke pasar kecil dan membeli berbagai keperluan anaknya yang sangat disukai oleh sang anak.
Selang beberapa saat kemudian, sang ibu kemudian memasukkan semua jenis makanan dengan rapih kedalam rantang makanan yang disusun berlapis-lapis dan bila tutup rantang dibuka, maka baunya sungguh sangat menggugah selera.
Ketika matahari semakin terik dan ada diatas kepala, dengan tertatih-tatih, sang ibu membawa rantang makanan untuk anak kesayangannya, perlahan ibu tua yang penuh kasih ini menyeret tubuhnya berjalan perlahan dan sangat menjaga agar rantang berisi makanan tersebut tidak tumpah dan jatuh ke jalanan, pikirnya, biarlah aku yang terjatuh, asalkan bukan makanan dalam rantang ini.
Ketika rembang petang sudah datang, akhirnya dengan wajah berpeluh keringat, sang ibu tua berhasil mencapai tempat anaknya tinggal selama ini, berpagar tinggi dan bertembok besar. Ya, itulah penjara Las Vegas.
Dengan sukacita sang ibu bergegas masuk dan mendapatkan izin dari sipir penjara untuk menjenguk anaknya, penuh suka sang ibu membuka rantang makanan dan meletakkan makanan kesukaan anaknya dihadapan sang anak yang hanya diam termangu.
Sang ibu bertanya : “ Mengapa diam saja nak,? Makanan dan minuman apalagi yang kausuka ? ibu akan bawakan besok hari, makanan apa saja yang engkau inginkan.” Sang anak tetap diam dan merengut. “ Dengan sabar sang ibu bertanya lagi, makanan apa yang engkau ingin ibu bawakan nak?, jawab sang anak, :” Ibu tak perlu datang kesini lagi, aku tak perlu makanan ini, ibu tidak sayang padaku.”
“ Janganlah engkau berkata begitu pada ibumu, nak…ibu sangat sayang padamu, dan makanan ini ibu berikan hanya untukmu sebagai tanda cinta dan sayang ibu padamu.”
“ Tidak,.!!! Ibu tidak sayang aku, gara-gara ibu, maka aku sekarang berada dalam penjara yang suram ini. Mengapa ibu tidak pernah mengajarkan aku kebaikan, yang ibu tahu hanya memberi makanan saja , dari kecil ketika aku mencuri di toko kue, ibu hanya diam saja dan tak pernah berkata apa-apa , pun tak pernah menasehati mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga ketika aku memiliki tabiat suka mencuri, maka tabiatku inilah yang membuat aku masuk penjara, sungguh…… , ibu tak sayang padaku, karena ibu hanya mampu memberikan makanan yang enak-enak, tetapi tidak pernah memberi tahu aku mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga sekarang aku harus mendekam di penjara karena dari kecil ibu tak pernah mendidik aku….”
Sejenak sang ibu terdiam, dan menghapus air matanya, ibu tua terlalu sayang pada anaknya sehingga tidak pernah mendidik anak dan menasehati anaknya bila ada yang salah, ibu tua hanya ingin melihat anaknya selalu senang sehingga akhirnya sang anak menderita karena belaian kasih sayang ibu yang salah.
( Qur’an surah Attaubah ayat 24,)